:::: MENU ::::
  • What is Divergence ? (Technical Analysis)

  • IHSG VS Kurs Rupiah. Siapa pemenangnya ?

  • Institutional Brokerage Service

  • IMN Investa Investor Education

Drop Down MenusCSS Drop Down MenuPure CSS Dropdown Menu

Welcome to IMN investa by PT Indo Mitra Niaga


Wednesday, December 10, 2014



Latar belakang bank Agris :

Bank Agris dahulu bernama bank Finconesia dan sahamnya dimiliki oleh 

- Commerzbank Aktiengesellschaft sebesar 51 %,

- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk sebanyak 48,51 %.

Pada agustus 2007, PT Dian Intan Perkasa, anak perusahaan PT Charoen Pokphand Indonesia membeli 99.5% saham bank Finconesia dan merubah namanya menjadi bank Agris. Bank Finconesia dahulu merupakan corporate bank dimana nasabahnya perusahaan. Sejak diambil-alih Dian Intan Perkasa pada 2007, bank berubah menjadi retail bank yang juga melayani individu.Jika dilihat dari namanya saja, bank ini memang dibuat untuk fokus pada sektor agribisnis. Bank Agris mengarah untuk men-support pengembangan agriculture, khususnya peternakan, perikanan, perudangan dan hortikultura. 

Bank Agris berencana menjual sebanyak-banyaknya 900.000.000 (900juta) lembar saham atau 21.25% ke publik dengan harga Rp 105 - Rp 115 per lembar. Dana yang akan didapat perseroan berkisar antara Rp 95 milliar - 104 milliar dari hasil IPO ini. Bank Agris memulai pencatatan perdana saham di bursa pada tanggal 22 Desember 2014.

Rencana penggunaan dana hasil IPO :

  1. 30% = +/- Rp 30M digunakan untuk penambahan jaringan kantor.
  2. 70% = +/- Rp 70M digunakan untuk ekspansi kredit.
Jumlah saham beredar setelah IPO 4.235.518.900 lembar

Susunan pemegang saham setelah IPO :



Bank Agris ini kira-kira satu angkatan dengan bank Maspion (BMAS), bank pundi (BEKS), bank BRI Agroniaga (AGRO), bank Mitraniaga (NAGA) dan bank Capital Indonesia (BACA) dalam hal kelompok usaha.

Analisa kesehatan bank Agris :



  1. CAR terus menunjukkan penurunan karena perusahaan semakin agresif mendapatkan DPK sampai pada tahun 2013 lalu pemegang saham menyuntikkan tambahan modal sejumlah Rp 200 Milliar untuk mengcover penurunan CAR. Saat ini CAR perseroan masih aman karena masih diatas syarat minimum BI yaitu 8%.
  2. ROE semester 1 2014 turun cukup besar dibandingkan periode yang sama tahun 2013. secara rata-rata ROE cukup kecil namun jika melihat rata-rata ROE industri perbankan BUKU 1 memang rata-rata kecil.
  3. NIM ternyata menurun menyebabkan ROE juga menurun.
  4. NPL termasuk dalam kategori sehat karena masih dibawah 1%, nilai maksimal NPL yang diijinkan BI ada di 5%.
  5. Rasio BOPO masih aman, pendapatan operasional bank masih sanggup mengcover biaya operasional bank.
  6. LDR masih berada diatas 78%, level minimal yang disyaratkan Bank Indonesia.
Kelemahan perbankan BUKU 1 selain kegiatan usahanya terbatas, cost of fund dari DPKnya cenderung lebih mahal dibandingkan dengan bank-bank besar.

DPK Bank Agris Bank Mandiri
Giro 7.83% 22.20%
Tabungan  6.21% 42.50%
Deposito 85.96% 35.30%

dari tabel diatas terlihat bahwa 85% lebih DPK bank Agris adalah deposito, yang mana deposito merupakan sumber dana yang mahal dalam dunia perbankan. Bank Agris setidaknya harus membayar bunga 8% per tahun untuk DPK jenis ini. Berbeda dengan DPK jenis tabungan yang mungkin hanya 2% sampai 3% per tahun dan tentunya bank-bank besar memang lebih unggul secara brand equity dan infrastrukturnya. Karena hal diatas, fluktuasi BI rate sangat berpengaruh terhadap margin dari bank-bank kecil ini. Ketika BI menaikkan suku bunga, bank mau tidak mau harus menaikkan suku bunga produk depositonya untuk bersaing di pasar, di sisi lain, bank juga akan berfikir keras untuk menaikkan suku bunga kredit mereka karena apabila NPL sampai meningkat drastis, dampaknya akan sistemik pada internal perbankan kecil seperti ini karena sumber dana terbesar merupakan high cost fund.

Valuasi :

Kami memproyeksikan Laba bersih full year 2014 sebesar Rp 7.3M berdasarkan laba bersih yang sudah dicapai perseroan sampai kuartal ke-3 2014.

EPS 2014 = 7.300.000.000 / 4.235.518.900
EPS 2014 = Rp 1.73 per lembar

PER = 105 / 1.73
PER = 60.1 X
----------------------------------------------------------------------------------------------------

BV 2014 = 374.132.000.000 / 4.235.518.900
BV 2014 = Rp 88.33 per lembar

PBV = 105 / 88.33
PBV = 1.18 X

Laba bersih full year 2014 masih kami asumsikan rendah karena suku bunga BI masih tinggi sehingga mengakibatkan beban bunga meningkat cukup besar, selain itu, kenaikan biaya administrasi dan biaya tenaga kerja juga cukup membebani bottom line bank Agris. 
Dengan PER 60 kali dan PBV 1.18 X, kami melihat harga saham bank Agris sudah cukup mahal dibandingkan perusahaan perbankan lain yang berada pada buku yang sama, PBV bank Agris juga ada di rata-rata industrinya.

Menurut kami dalam 2 tahun terakhir ini memang tahun yang sulit untuk industri perbankan bermodal kecil seperti bank Agris karena pada tahun lalu terjadi kenaikan bahan bakar minyak yang menyebabkan inflasi melonjak sehingga suku bunga BI rate harus naik, pada tahun ini bahan bakar minyak kembali dinaikkan dan BI kembali menaikkan BI rate. Kenaikkan BI rate ini tentu saja akan menggerus beban bunga. Untuk Kedepannya, bank Agris akan jauh lebih menarik ketika Suku bunga mulai menurun sehingga laba bersihnya mulai terlihat menarik lagi.[/kin]





untuk pertanyaan bisa langsung isi kolom komentar dibawah



0 komentar:

Post a Comment

Need More Information ? Contact us